Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Proyek Cerita Nonfiksi Tentang Hidup

 Ibuku adalah anak pertama dari tiga bersaudara keturunan Padang-Jawa. Saudara-saudara ibuku adalah 2 pamanku yang bernama Kencana dan Kuwera, yang biasa saya dan panggil Om Ken dan Om Wera. Ibuku lahir di Jakarta tetapi pernah menetap di Kota Solok, Sumatera Barat selama lima tahun untuk menemani kakek-neneknya agar tidak sendirian. Pada saat remaja ibuku kembali ke Jakarta bersama orangtuanya untuk menempuh pendidikan. Selama bersekolah di SMA, yaitu SMA negeri 70 ibuku bertemu dengan ayahku. Ayahku lahir, besar dan menetap di Jakarta sampai saat ini. Ia menempuh pendidikan dari TK, SD, SMP sampai SMA yang sama dengan ibuku. Ayah dan ibuku berada di kelas yang sama.  Mereka kemudian melanjutkan ke universitas yang sama yaitu Universitas Atma Jaya, tapi dalam jurusan yang berbeda, ayahku Ekonomi dan ibuku Kedokteran. Setelah lulus, ibuku bekerja sebagai dokter umum dan mengajar anatomi di Universitas Atma Jaya, dan ayahku bekerja di perusahaan produsen plastik sebagai pegawai...

proyek cerita fiksi "Keteguhan"

 Cerita akan berkisah tentang seorang siswa kelas VII SMP (Saka) yang berjuang melawan virus COVID 19 sekaligus berjuang menghadapi Penilaian Tengah Semester yang akan datang Tokoh utama bernama Saka Permana, wataknya pandai, gampang berteman, karismatik tetapi ceroboh. Begitulah ia terpapar dan tertular COVID 19 Tokoh pendamping 1 adalah wali kelas Saka yang bernama Aminah Fahriani yang biasa dipanggil Bu Ani wataknya penyayang, baik namun kadang sulit menjelaskan pelajaran yang rumit Tokoh pendamping 2 adalah teman Saka yang bernama Andhika Faarih. wataknya pendiam, sabar namun sulit bergaul Orientasi Pagi hari Kamis di SMP Mulia Cerdas, matahari baru muncul selama setengah jam. Namun, murid murid sudah berdatangan. Diantaranya ada Saka yang datang dengan mobil pribadi, walau biasanya memakai jemputan. Sekolah sepi karena ada kebijakan yang mengharuskan sekolah memperbolehkan hanya 50 persen dari semua muridnya datang ke sekolah atau hanya 17 orang per kelas yang awalnya 35 murid...