proyek cerita fiksi "Keteguhan" bagian Komplikasi

Komplikasi 

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh" Sambut bu Ani.. "Waalaikumsalam bu," semua murid serentak menjawab. "Hari ini adalah pertemuan terakhir kita sebelum PAS,jadi kita akan me-review pelajaran pelajaran yaaa" ucap bu Ani."Bab apa aja anak anak?" timpalnya. "bab mikroorganisme dan klasifikasi makhluk hidup bu," murid murid menjawab. "oke, kita mulai ya" balas bu Ani."baik bu," kata semuanya bersamaan. Satu-persatu siswa menjawab pertanyaan yang dilontarkan bu Ani. Semua soal dapat dijawab dengan baik oleh Saka dan kawan kawan.

Jam pelajaran kedua seharusnya diisi oleh pak Seto, yang juga merupakan guru Bahasa Indonesia. Kekosongan melada kelas selama 30 menit. Lalu dari pintu masuk kelas datang lagi bu Ani. Ia pun berkata "halo lagi, anak anak, loh pak Seto dimana?" ucap bu Ani. Murid murid menjawab "tidak tahu bu, kelas kita sudah kosong sejak 30 menit yang lalu." "Oh gitu, bentar saya tanya ke tata usaha ya," balas bu Ani."baik bu," jawab murid murid lagi.

Setelah beberapa lama, ternyata pak Seto terkena COVID 19, namun bergejala ringan. murid murid khawatir karena pada saat rapat guru, pak seto duduk di bangku murid, yaitu bangku nomor 12 sebelahnya Saka. Biasanya rapat diadakan di ruang guru, tapi karena sedang direnovasi, rapat dan pertemuan guru harus bertempat di kelas kelas siswa setelah sekolah selesai. Salah siswa teman Saka bilang " Lalu pelajaran Bahasa Indonesia diganti oleh pengajar dari kelas 8. Sekolah, yang hanya sampai jam 12 siang pun selesai. semua murid meninggalkan kelas dan pulang. Saka menggendong tasnya yang ditaruh di bangku nomor 12, dan menggaruk gatal di hidungnya, lalu menunggu dijemput dengan mobil pribadi.

Esoknya yaitu hari Jumat, sekolah ditiadakan. Saka dan semua siswa-siswi lainnya dihimbau untuk melaksanakan tes swab dan antigen, serta PJJ ditiadakan. Saka pun pergi ke fasilitas tes COVID di dekat rumah bersama ibunya. Selama menunggu hasil tesnya Saka bercakap cakap handphone dengan Andhika. "Halo, kamu masih tes ya?" tanya Andhika. "Iya, lagi nunggu hasilnya nih, agak lama karena banyak yang antre," balas Saka."Kamu tesnya dimana?" tanya Andhika lagi. "Oh, ini ada tempat di dekat rumah," Jawab Saka. "oke, ini hasilnya udah mau keluar ya, daah" timpalnya."dadaah" balas Andhika.

berselang 20 menit, hasilnya keluar. saka positif COVID 19, Untunglah ibu Saka negatif. Saka dan ibunya bingung dan berpikir-pikir. "Kenapa aku bisa kena ya bu ?," tanya Saka. Ibunya menjawab "Paling mungkin sih kamu kenanya di sekolah. Saka ada di dekat orang yang tertular tidak?" perkataan itu memicu ingatan Saka. "Oh aku tahu bu, pasti Saka dapat virusnya dari kursi yang diduduki pak Seto, guru di sekolah yang juga tertular!" kata Saka dengan cepat. "Ooh, yasudah, sekarang kamu harus isolasi mandiri ya" ucap ibunya.

Sesampainya di rumah, Saka langsung mandi di kamar mandi ruang tamu, memakai baju rumah, dan tidur di kamarnya. Di handphonenya ia menerima pesan. Pesan itu dari Andhika, yang berbunyi "Halooo, gimana tesnya?" "Negatif ?" Saka membalas dengan pesan "Aku positif !" "tapi untungnya, aku orang tanpa atau belum ada gejala." Andhika terkaget dan mengetik "Waduh, hati hati ya jangan sampai menulari orang lain, terutama ibu kamu" dan menimpali "walau tanpa gejala tapi tetap minum obat ya, dan makan yang banyak!" Saka membalas "oke, sipp"

Hari Jumat itu diisi oleh Saka berada didalam kamarnya, entah itu menonton TV, belajar untuk PAS Senin mendatang atau makan makanan yang yang disediakan ibunya lewat pintu. Begitu juga dengan hari Sabtu dan Minggu. Saka tentunya terus berbalas pesan dengan Andhika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Costumes dan Glide dalam Aplikasi Coding Scratch

Mail Merging di Word